Seberapa Layakkah Sebuah Konten Website Dianggap Pantas?
Beberapa webmaster entah yang kawakan maupun pemula merasakan tekanan yang sama jika berhadapan dengan hal ini.
Sejak Google Penguin dan Google Panda memperbaharui pola pencarian situs, kita terasa dipaksa untuk membuat definisi baru dari sebuah isi artikel (a.k.a = konten) dari, entah, sebuah situs web, blog, jejaring komunitas ataupun aplikasi web yang anda buat, yang pada dasarnya merupakan intisari dari apapun yang anda buat di dunia maya.
Namun, ngemeng-ngemeng, apakah itu konten, dan bagaimana caranya menciptakan konten yang berkualitas? :)
Saya secara pribadi, menegaskan bahwa dalam era "web 2.0" ini, definisi sebuah "konten" bukan saja tentang sebuah artikel sederhana yang terdiri dari ratusan hingga ratusan ribu deret kata.
Melainkan juga bertambah makna dengan adanya penambahan beberapa media pendukung; al:
Video, Gambar, Infografi, Unduhan tambahan, Komentar (Ulasan Pengunjung), Profil situs pada beberapa jejaring sosial, Sarana berbagi konten dan Update link yang wajar di jejaring sosial.
Jika anda masih menggunakan format lama yang hanya mengandalkan huruf saja [seperti yang dialami artikel ini], maka kini waktunya untuk menggunakan media-media pendukung tersebut.
Sebuah tempelan video dari YouTube atau audio dari Last.fm dapat menambah makna dari tulisan anda, malah menjadikannya lebih nyata.
Kemudian, jika artikel anda memiliki kadar pemahaman yang cukup berat, anda dapat menyertainya dengan tautan untuk mengunduhnya dalam format Word, PDF ataupun PowerPoint, sehingga pembaca akan mengerti dengan perlahan dengan membaca secara perlahan materi anda tanpa perlu repot-repot daring.
Selain itu, berbagi di jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, merupakan cara ampuh menghantarkan konten anda langsung kepada pembaca. Dan juga ketika mereka memberikan tanggapan melalui komentar pada situs atau blog anda, sehingga anda dapat menaggapinya dengan bijak dan bersahaja.
Akhir kata, membuat sebuah konten menjadi indah, bukan saja membuat pengunjung betah sehingga dapat membaca dan mengerti isi pikiran anda, tetapi juga merindukan apa selanjutnya yang akan anda suguhkan.
Selamat mencoba.
[AL 060313]
Sejak Google Penguin dan Google Panda memperbaharui pola pencarian situs, kita terasa dipaksa untuk membuat definisi baru dari sebuah isi artikel (a.k.a = konten) dari, entah, sebuah situs web, blog, jejaring komunitas ataupun aplikasi web yang anda buat, yang pada dasarnya merupakan intisari dari apapun yang anda buat di dunia maya.
Namun, ngemeng-ngemeng, apakah itu konten, dan bagaimana caranya menciptakan konten yang berkualitas? :)
Saya secara pribadi, menegaskan bahwa dalam era "web 2.0" ini, definisi sebuah "konten" bukan saja tentang sebuah artikel sederhana yang terdiri dari ratusan hingga ratusan ribu deret kata.
Melainkan juga bertambah makna dengan adanya penambahan beberapa media pendukung; al:
Video, Gambar, Infografi, Unduhan tambahan, Komentar (Ulasan Pengunjung), Profil situs pada beberapa jejaring sosial, Sarana berbagi konten dan Update link yang wajar di jejaring sosial.
Jika anda masih menggunakan format lama yang hanya mengandalkan huruf saja [seperti yang dialami artikel ini], maka kini waktunya untuk menggunakan media-media pendukung tersebut.
Sebuah tempelan video dari YouTube atau audio dari Last.fm dapat menambah makna dari tulisan anda, malah menjadikannya lebih nyata.
Kemudian, jika artikel anda memiliki kadar pemahaman yang cukup berat, anda dapat menyertainya dengan tautan untuk mengunduhnya dalam format Word, PDF ataupun PowerPoint, sehingga pembaca akan mengerti dengan perlahan dengan membaca secara perlahan materi anda tanpa perlu repot-repot daring.
Selain itu, berbagi di jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, merupakan cara ampuh menghantarkan konten anda langsung kepada pembaca. Dan juga ketika mereka memberikan tanggapan melalui komentar pada situs atau blog anda, sehingga anda dapat menaggapinya dengan bijak dan bersahaja.
Akhir kata, membuat sebuah konten menjadi indah, bukan saja membuat pengunjung betah sehingga dapat membaca dan mengerti isi pikiran anda, tetapi juga merindukan apa selanjutnya yang akan anda suguhkan.
Selamat mencoba.
[AL 060313]
