Ambisi dalam Pelayanan [Kesombongan Terselubung]
Beberapa hari lalu adalah hari yang telah menjadi bagian penting dalam sejarah kejengkelan dalam hidup saya, bagaimana tidak, sebuah media yang 'saya kira' para staffnya dapat lebih dewasa menerima hasil karya saya, sebab mereka telah lebih dulu berkecimpung di dunia media, ternyata lebih 'rendah' baik pemikiran dan inisiatif.
Awalnya saya menyangka teguran mereka tahun 2010 merupakan introspeksi positif yang dapat meningkatkan pengertian dan interaksi, berhubung masih amatirnya saya dalam pergulatan dalam lingkungan media.
Sayangnya perkiraan saya meleset, para senior ternyata mengidap penyakit 'sakit hati' kronis. Walaupun teguran mereka telah mempengaruhi perjalanan saya, sehingga pada karya berikutnya, menjadi lebih baik, berikutnya mereka malah menyepelekan malah menolak apapun dari hasil karya saya.
Lucunya, beberapa karya saya digunakan mereka namun ditempeli cap 'hak cipta' yang mereka akui sebagai hasil dari berbagai inspirasi yang mereka dapati secara ekslusif. Saya pernah mencela mereka karena hasil karya mereka sama persis dengan saya, namun penyakit kronis itulah yang menang, hingga saya tak mampu berbuat apa-apa.
Kemudian dan kemudian dan kemudian... dan berulang-ulang
Sampai saya pun hanya bertanya dalam hati, apakah mereka benar-benar melakukan pelayanan ini hanya untuk TUHAN, ataukah untuk kesombongan dan kepuasan pribadi/kelompok?.
Puji Tuhan jika mereka melakukan ini untuk Kristus, dan Terkutuklah jika mereka melakukan ini untuk kesombongan dan kepuasan diri, sebab ada tertulis. "Janganlah melakukan sesuatu karena didorong kepentingan diri sendiri, atau untuk menyombongkan diri " (Fil 2:3).
Tuhan Memberkati
AL190911
Awalnya saya menyangka teguran mereka tahun 2010 merupakan introspeksi positif yang dapat meningkatkan pengertian dan interaksi, berhubung masih amatirnya saya dalam pergulatan dalam lingkungan media.
Sayangnya perkiraan saya meleset, para senior ternyata mengidap penyakit 'sakit hati' kronis. Walaupun teguran mereka telah mempengaruhi perjalanan saya, sehingga pada karya berikutnya, menjadi lebih baik, berikutnya mereka malah menyepelekan malah menolak apapun dari hasil karya saya.
Lucunya, beberapa karya saya digunakan mereka namun ditempeli cap 'hak cipta' yang mereka akui sebagai hasil dari berbagai inspirasi yang mereka dapati secara ekslusif. Saya pernah mencela mereka karena hasil karya mereka sama persis dengan saya, namun penyakit kronis itulah yang menang, hingga saya tak mampu berbuat apa-apa.
Kemudian dan kemudian dan kemudian... dan berulang-ulang
Sampai saya pun hanya bertanya dalam hati, apakah mereka benar-benar melakukan pelayanan ini hanya untuk TUHAN, ataukah untuk kesombongan dan kepuasan pribadi/kelompok?.
Puji Tuhan jika mereka melakukan ini untuk Kristus, dan Terkutuklah jika mereka melakukan ini untuk kesombongan dan kepuasan diri, sebab ada tertulis. "Janganlah melakukan sesuatu karena didorong kepentingan diri sendiri, atau untuk menyombongkan diri " (Fil 2:3).
Tuhan Memberkati
AL190911