Topeng dan Tempurung Kelapa

Hari-hari kemarin dan sebelumnya, banyak hal telah terjadi. Mulai dari keputus-asaan, kekalutan, pergumulan, tantangan, sukacita, miris, kepahitan, amarah dan lain-lain...

Sayangnya kami berdua sadar, kalau banyak topeng yang digunakan manusia untuk mewarnai kesia-siaan akan kehidupan mereka...

Kami berdua pun sadar, mengapa mereka terjebak dengan 'tempurung kelapa' indah yang mereka anggap sebagai kesukaciataan berlebihan dan bukannya rasa syukur.

Akhirnya kami pun mengerti, kami tidak boleh 'bertopeng' dan berlindung dalam 'tempurung kelapa' yang kebanyakan mereka pakai.

Yang kami berdua harus lakukan adalah, berserah pada Sang Khalik dan seperti pak jims katakan, 'melawan arus', walaupun berat adanya...

dan sekalipun itu adalah putri gora dan pangeran kodok

:) keep spirit up