PAUS FRANSISKUS I

Pemimipin tertinggi Umat Katolik terpilih menggantikan Benedictus XVI, Kardinal Argentina Jorge Mario Bergoglio, yang dikenal sangat mengkritisi masalah perbedaan kelas sosial kaya dan miskin ini memilih nama Fransiskus I sebagai nama kepausannya karena terilhami Santo Fransiskus dari Assisi yang selalu hidup sederhana dan mencintai kaum papa. Dirinya adalah sosok konservatif. Beberapa pandangannya mencakup penentangan atas praktek aborsi dan homoseksualitas. Meski mengaku meghormati gay dan lesbian, dia menentang keras perkawin sesama jenis.

Perjalanan Pelayanannya :
Paus Fransisikus I ditahbiskan sebagai pastor saat dia berumur 33 tahun. Sejak itu, kariernya di gereja melesat terus. Pada tahun 1973-1979, dia diangkat menjadi Provincial untuk Argentina, pemimpin gereja yang bertanggung jawab atas semua aktivitas Ordo Jesuit. Dia memperoleh gelar profesor teologi dari seminari di San Miguel, Buenos Aires. Di tahun 1980-1986, dirinya diangkat menjadi rektor di seminari ini. Pada tahun 1992 dia diangkat menjadi pembantu Uskup, lalu pada tahun 1998 menjadi Uskup. Dan tahun 2001, dia diangkat Paus Yohannes Paulus II sebagai Kardinal.

Disiplin Ilmu yang pernah ditekuninya:

Ilmu kimia hingga mendapat gelar master dari Universitas Buenos Aires dan meraih gelar sarjana di bidang filsafat dari Catholic University of Buenos Aires (1960).  

Paus yang ke-266 ini berasal dari keluarga menengah keturunan Italia, kelahiran Buenos Aires, Argentina, 17 Desember 1936. Ayahnya adalah imigran asal Italia dan seorang pekerja kereta api dari wilayah sekitar Turin. Dia memilihki empat saudara. Pada masa kecilnya terkena infeksi pernafasan, sehingga dia  harus hidup dengan satu paru.

Terpilihnya kardinal berusia 76 tahun inipun mencatat sejarah baru Vatikan yaitu Paus pertama dari Benua Amerika, negara Amerika Latin dan yang pertama pula dari Ordo Jesuit.

Adapun beberapa arti nama Fransiskus :

Lambang kemiskinan, kerendahan hati, kesederhanaan, Penguasa tinggi, kesungguhan, kemenangan , kehidupan, kedamaian, keberanian.

"Semoga dengan kepemimpinannya dapat memberikan sentuhan baru bagi kemajuan Gereja".