Header Ads

Gejala, Penyebab, Pengobatan Hidronefrosis

DEFINISI

Hidronefrosis berasa dari kata hidro yang bearti air, dan nefron yang berarti ginjal, sehingga dapat diartikan sebagai air di dalam ginjal. Pada hidronefrosis, terjadi pelebaran dari saluran-saluran yang terdapat di dalam ginjal sehingga ginjal akan tampak membesar atau membengkak. Pembengkakan ini terjadi akibat adanya gangguan pada saluran kemih yang letaknya ada di bawah dari ginjal dan penyebabnya dapat bermacam-macam. Apabila terjadi gangguan dari saluran kemih maka aliran urin akan terhambat sehingga akan menggenangi ginjal dan menyebabkan pelebaran dari saluran-saluran yang ada di dalam ginjal.
Normalnya, darah yang masuk ke dalam ginjal kiri dan kanan akan disaring dan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh akan dibuang melalui air kencing/urin.  Setelah itu, urin akan masuk ke kantong kemih melalui ureter kiri dan kanan. Di dalam kantong kemih, urin akan ditampung sementara hingga penuh lalu akan dikeluarkan melalui uretra ke luar dari tubuh. Penyakit ini dapat bersifat bawaan dari lahir maupun didapat saat dewasa.

GEJALA

Gejala yang dapat ditemukan apabila terkena penyakit hidronefrosis adalah:


1.    Nyeri pada perut hingga ke genitalia karena terjadi distensi atau pelebaran dari saluran kemih. Nyeri dapat muncul setiap saat maupun hanya saat buang air kecil (BAK);
2.    Tidak dapat kencing;
3.    Kencing menjadi sering terutama disadari terjadi di malam hari sehingga tidur juga ikut menjadi terganggu dan sulit tidur;
4.    BAK menjadi lebih sering, urin tetap menetes - netes setelah selesai BAK, pancaran urin saat BAK yang melemah, rasa tidak lampias/lega setelah BAK atau perlu menunggu sebentar sebelum mulai BAK. Keluhan ini terutama dirasakan pada pembesaran dari prostat;
5.    Infeksi saluran kemih berulang hingga kadang bersifat kronik;

Pemeriksaan fisik yang dapat ditemukan apabila terkena penyakit hidronefrosis :

1.    Tekanan darah menjadi tinggi;
2.    Demam;
3.    Nyeri pada pinggang terutama dibila diketok. Hal tersebut disebabkan oleh adanya pembengkakan atau peradangan dari ginjal;
4.    Kandung kemih dan ginjal teraba membesar;

Pemeriksaan penunjang yang dapat ditemukan apabila terkena penyakit hidronefrosis

1.    Peningkatan kadar ureum dan kreatinin dalam darah terutama terjadi apabila  sumbatan terbentuk di  kedua ureter, kiri dan kanan;
2.    Gangguan kadar elektrolit dalam darah, dapat terjadi peningkatan dari kadar natrium dan kalium ;
3.    Pemeriksaan urin lengkap dapat menunjukkan peningkatan leukosit atau sel darah putih, eritrosit atau sel darah merah, maupun bakteri karena disebabkan oleh infeksi atau batu pada saluran kemih;
4.    Pemeriksaan rontgen pada ginjal dan saluran kemih dapat menunjukkan adanya batu atau sumbatan. Walaupun tidak tampak batu di dalam pemeriksaan rontgen ginjal dan saluran kemih, kemungkinan terjadinya batu tidak dapat dihilangkan. Hal tersebut disebabkan oleh  adanya jenis batu yang tidak dapat dilihat melalui pemeriksaan rontgen sehingga memerlukan pemeriksaan tambahan lainnya;
5.    Pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk melihat ukuran dari ginjal dan kandung kemih, bentuk dari saluran kemih. Karena sifat pemeriksaan yang tidak invasive sehingga pemeriksaan ini sering dilakukan dan baik digunakan untuk mendiagnosis dari penyebab penyakit hidronefrosis;
6.    Pemeriksaan Intravenous Pyelogram (IVP). Pemeriksaan ini menggunakan kontras atau zat untuk mengisi saluran kemih. Karena pemeriksaan ini menggunakan kontras dan kontras dapat memperparah fungsi ginjal yang sudah menurun maka pemeriksaan ini tidak disarankan pada pnderita yang telah mengalami penurunan fungsi ginjal;
7.    CT scan di abdomen atau perut untuk mengetahui letak obstruksi secara lebih pasti;
8.    MRI dilakukan apabila pemeriksaan lain tidak dapat mendiagnosis kelainan.

PENYEBAB

Penyebab dari terjadinya penyakit hidronefosis dapat bersifat bawaan dari lahir maupun di dapat saat dewasa. Penyebab yang dapat ditemukan adalah :
1.    Bawaan dari lahir disebabkan oleh adanya kelainan dari struktur anatomi pada saluran kemih. Contohnya penyempitan dari saluran ureter yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih, striktur atau terdapat jaringan ikat di saluran kemih. Hidronefrosis yang bersifat bawaan jarang ditemukan.
2.    Didapat saat sudah dewasa lebih sering terjadi dan ditemukan. Penyebabnya dapat berasal dari saluran kemih sendiri maupun dari struktur lain yang berada dekat dengan saluran kemih.
a.) Dari dalam saluran kemih, yaitu:
•    Batu di saluran kemih;
•    Peradangan di saluran kemih;
•    Trauma atau benturan ;
•    Tumor atau massa di saluran kemih;
•    Sumbatan berupa darah di dalam saluran kemih;
•    Pembesaran dari prostat pada pria sehingga menekan atau menjepit saluran kemih.
b.) Dari struktur di luar saluran kemih, yaitu:
•    Rahim yang membesar pada saat hamil dapat menekan ureter karena letaknya yang berdekatan sehingga aliran urin terganggu;
•    Tumor atau massa di perut juga dapat menekan saluran kemih;
•    Peradangan pada pinggul;
•    Tumor atau massa di pinggul.

PENGOBATAN

Seringkali penyakit hidronefrosis tidak memberikan gejala apapun dan penderita tidak mengeluhkan apapun sama sekali higga penyakit telah mencapai proses yang lebih lanjut. Hal ini menyebabkan penyakit ini ditemukan saat sudah berat dan sulit untuk ditangani.
Untuk pengobatan terhadap hidronefrosis, perlu dicari penyebab dari penyakit ini sehingga dapat dilakukan diagnosis yang tepat dan terapi yang sesuai untuk menghilangkan penyebab tersebut. Selain itu, pengobatan juga dilakukan berdasarkan keluhan yang muncul, misalnya apabila terjadi infeksi dari saluran kemih dapat diberikan antibiotik untuk mengobati infeksi, apabila terjadi nyeri dapat diberikan obat-obatan anti-nyeri. Apabila terjadi gangguan terhadap BAK misalnya tidak dapat atau tidak bisa BAK dapat dilakukan pemasangan kateter untuk mengurangi gejala-gejala yang dirasakan oleh penderita hidronefrosis. Dapat juga dilakukan tindakan operatif untuk memperbaiki kelainan dari struktur terutama pada anak - anak, untuk menghancurkan batu yang menyumbat, dan melebarkan sumbatan akibat pembesaran prostat.
Apabila penyakit ini tidak diberikan terapi yang memadai maka dapat terjadi kerusakan dari ginjal secara progresif. Fungsi dari ginjal untuk menyaring zat-zat yang tidak diperlukan tubuh akan menurun sehingga zat - zat akan menumpuk di dalam tubuh dan dapat menjadi berbahaya. Fungsi ginjal yang menurun tersebut dapat menyebabkan terjadinya gagal ginjal dan pada keadaan terminal memerlukan cuci darah untuk membantu membuang racun di dalam tubuh tersebut. Selain itu, pada kondisi gagal ginjal terminal dapat juga dilakukan cangkok ginjal.
Pengobatan dini dari gejala infeksi dan gangguan dari saluran kemih dapat mencegah kelanjutan dari gangguan  fungsi ginjal. Sumbatan yang terjadi di ureter kiri dan kanan umumnya akan menyebabkan terjadinya gagal ginjal kronik, terutama pada kasus-kasus pembesaran dari prostat.
Karena komplikasi yang mungkin terjadi berupa gagal ginjal maka perlu dilakukan pencegahan agar tidak terjadi lebih parah. Minum air minimal 8 gelas sehari dapat membantu mencegah terjadinya infeksi dari saluran kemih dan terbentuknya batu di saluran kemih.


Sumber :
www.kerjanya.net - Pirraglia, PA. Ferri’s Clinical Advisor. Edisi kesepuluh. Elsevier. 2008.

Powered by Blogger.